Sabtu, 31 Mei 2014

Pengertian Virtualisasi


 Pengertian Virtualisasi

Istilah virtualization atau virtualisasi sebenarnya memiliki banyak pengertian. Dalam kamus bahasa Indonesia sendiri belum ditemukan definisi yang jelas tentang virtualisasi. Jika merujuk pada kamus Oxford istilah virtualization merupakan turunan dari kata virtualize yang memiliki makna:
“convert (something) to a computer-generated simulation of reality”
Kalau terjemahan bebasnya:
“mengubah sesuatu (mengkonversi) ke bentuk simulasi dari bentuk nyata yang ada”


Dalam hardware virtualization, perangkat lunak bekerja membentuk sebuah virtual machine yang bertindak seolah-olah seperti sebuah komputer asli dengan sebuah sistem operasi terinstall di dalamnya. Salah contoh yang mudah misalkan terdapat satu buah komputer yang telah terinstall GNU/Linux Ubuntu. Kemudian dengan menggunakan perangkat lunak virtualization semisal Virtualbox kita dapat menginstall dua buah sistem operasi lain sebagai contoh Windows XP dan FreeBSD.
Sistem operasi yang terinstall di komputer secara fisik dalam hal ini GNU/Linux Lubuntu disebut sebagai host machine sedangkan sistem operasi yang diinstall diatasnya dinamakan guest machine. Istilah host dan guest dikenalkan untuk memudahkan dalam membedakan antara sistem operasi fisik yang terinstall di komputer dengan sistem operasi yang diinstall diatasnya atau virtualnya.
Perangkat lunak yang digunakan untuk menciptakan virtual machine pada host machine biasa disebut sebagai hypervisor atau Virtual Machine Monitor (VMM). Menurut Robert P. Goldberg pada tesisnya yang berjudul “Architectural Principles For Virtual Computer Systems” pada hal 23 menyebutkan bahwa tipe-tipe dari VMM ada 2 yaitu :

• Type 1 berjalan pada fisik komputer yang ada secara langsung. Pada jenis ini hypervisor / VMM benar-benar mengontrol perangkat keras dari komputer host-nya. Termasuk mengontrol sistem operasi-sistem operasi guest-nya. Contoh implementasi yang ada dan sudah saya coba secara langsung ialah VMWare ESXi. Adapun contoh yang lain yang ada seperti Microsoft Hyper-V
• Type 2 berjalan pada sistem operasi diatasnya. Pada tipe ini tentunya guest sistem operasi nya berada di layer diatasnya lagi.



Jenis Virtualisasi

Perangkat-Keras


Istilah virtualisasi perangkat-keras mengacu kepada upaya menciptakan mesin virtual yang bekerja layaknya sebuah komputer lengkap dengan sistem operasi. Istilah mesin tuan-rumah(host) mengacu kepada mesin tempat virtualisasi bersemayam sementara istilah mesin tamu(guest) mengacu kepada virtual mesin itu sendiri. Istilah hypervisor mengacu kepada perangkat-lunak atau firmware yang membuat mesin virtual.
Jenis virtualisasi perangkat-keras meliputi:
  • Para-virtualisasi: Perangkat keras tidak disimulasikan tetapi perangkat-lunak tamu berjalan dalam domainnya sendiri seolah-olah dalam sistem yang berbeda. Dalam hal ini perangkat-lunak tamu perlu disesuaikan untuk dapat berjalan.
  • Virtualisasi sebagian: Tidak semua aspek lingkungan disimulasikan tidak semua perangkat-lunak dapat langsung berjalan, beberapa perlu disesuaikan untuk dapat berjalan dalam lingkungan virtual ini.
  • Virtualisasi penuh: Hampir menyerupai mesin asli dan mampu menjalankan perangkat lunak tanpa perlu diubah.
Vitualisasi perangkat-keras harus dibedakan dengan emulasi perangkat-keras. Pada emulasi perangkat-keras sebuah perangkat-keras meniru kerja perangkat-keras lain, sementara pada virtualisasi perangkat-keras sebuah hypervisor (sebuah software) meniru kerja perangkat keras tertentu atau bahkan keseluruhan komputer. Lebih lanjut hypervisor jangan dirancu dengan emulator. Keduanya mempunyai definisi yang sama tapi domain pembicaraannya berbeda.


Virtualisasi desktop
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Virtualisasi Desktop merupakan hasil teknologi dengan konsep Virtual Desktop Infrastructure (VDI) yang sedang berkembang. Dimana desktop adalah komputer kerja juga bisa disebut komputer meja yang dipakai untuk kerja sehari–hari dalam satu lokasi bisa di rumah maupun di kantor. Dan lebih diperuntukkan kepada perusahaan dengan karyawan yang menggunakan komputer, sehingga desktop (komputer kerja) tidak lagi harus wujud fisik komputer yang besar tetapi sudah dalam bentuk virtual yang akan dapat diakses dengan model klien-server.

Keunggulan dan kekurangan

Dengan penerapan teknologi virtualisasi desktop di lingkungan perusahaan ataupun penyedia komputasi awan tentu ada pertimbangan–pertimbangan yang harus diperhatikan. Berikut adalah keuntungan–keuntungan penerapan virtualisasi desktop:
  1. Membangun atau provisioning desktop baru secara sistem operasi lebih mudah
  2. Penyerdehanaan sistem operasi dan aplikasi
  3. Mengurangi downtime apabila:
    1. kegagalan hardware
    2. proses migrasi data
  4. Mobile akses dengan data terpusat
  5. Dari pengguna bisa menggunakan platform apapun karena yang dibutuhkan adalah fungsi remote saja.
Sedangkan kekurangannya adalah:
  1. Potensi risiko keamanan jaringan tidak dikelola dengan baik
  2. Kesulitan aplikasi kompleks (seperti multimedia)
  3. Downtime jaringan akan berakibat fatal dan berdampak ke semua user atau pengguna
  4. Ketergantungan konektivitas jaringan publik

Komponen IT untuk VDI

Komponen–komponen yang diperlukan perusahaan untuk membuat virtualisasi desktop adalah memahami persyaratan Teknologi Informasi. Teknologi informasi untuk virtualisasi yang diperlukan adalah perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan biasanya menyediakan ukuran pedoman dan referensi arsitektur, bersama dengan total biaya kepemilikan dan kalkulator alat-alat lain untuk membantu memutuskan apa implikasi biaya akan untuk menyebarkan infrastruktur virtual desktop. Saat ini perkembangan teknologi dari perangkat keras sudah sangat mendukung untuk masuk ke dalam virtualisasi desktop. Kemampuan mengadopsi pengenalan hardware yang jumlah besar dan besar pipa jaringan untuk akses dan perubahan yang terjadi di infrastruktur. Berikut yang dibutuhkan dari implementasi virtualisasi desktop:

  1. Server untuk kebutuhan VDI (Virtual Desktop Infrastructure)
Server – server dengan sistem CPU atau Unit Pemroses Sentral dan Memory dengan arsitektur Virtualisasi perangkat keras. Dengan speksifikasi yang besar bisa mengalokasikan menjadi 30 sampai dengan 40 virtual desktop dalam 1 server tentu dengan perhitungan kebutuhan perusahaan. Umumnya dalam 1 virtual desktop dialokasikan 1 GB Virtual Memory yang khusus untuk pengguna yang tidak menggunakan banyak aplikasi bersamaan. Pengalokasian virtual memory tergantung kepada pengguna dan aplikasi yang berjalan di virtual desktop, tentunya berbeda bagi pengguna kantor lingkungan marketing dengan pengguna desain grafis yang lebih membutuhkan kinerja perangkat keras lebih besar.
  1. Network untuk kebutuhan VDI [[Berkas: |350px|right]]
Dibutuhkan jaringan antara server–server, storage, sistem infra, dan klien. Komunikasi jaringan untuk VDI ini menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) yang memanfaatkan 1 atau 10GB/s ethernet dan 8GB/s untuk koneksi storage. Sedangkan dari sisi klien bisa dalam LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network), dan Publik (Internet). Biasanya akses virtual desktop dari luar menggunakan internet minimal dibutuhkan 20-30 kbps dan ini juga tergantung dari pemakaian, seperti bila digunakan untuk menjalankan multimedia dibutuhkan bandwidth yang lebih besar.
  1. Storage untuk kebutuhan VDI
Fokus utama kepada arsitektur dalam penyebaran dan penyimpanan virtual desktop dan data. Bagaimana menghitung kapasitas dan perkembangan data sehari–hari per user/pengguna. Dan tentu perhitungan kecepatan disk untuk menopang kebutuhan virtual desktop yang banyak. Dibutuhkan jumlah kapasitas yang besar untuk membangun virtual desktop yang banyak termasuk dengan aplikasi yang berjalan di virtual desktop tersebut.
  1. Hypervisor dan Perangkat lunak Virtualisasi
Saat ini ada beberapa pemain besar yang fokus dalam dunia bisnis virtualisasi desktop dan berperan dalam kemajuan teknologi virtualisasi desktop. Mereka memiliki teknologi yang hampir sama hanya membedakan adalah kemampuan–kemampuan tambahan yang membuat pengolahan perangkat keras lebih hemat dan mengurangi kompleksitas perangkat keras itu sendiri. Cara pandang dan hasil yang baik adalah mengurangi kompleksitas dari sisi desktop dan user juga tentunya dari kebutuhan perangkat keras itu sendiri. Sebagai contoh adalah Citrix Systems yang memiliki produk XenDesktop dan XenApp, yang saat ini menjadi market leader dalam virtualisasi desktop. Citrix Systems menyempurnakan komputasi awan sampai lever virtualisasi desktop dan aplikasi. Dan yang lain adalah VMware dengan produk View dan Workstation.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar